Tips ambil footage cinematic – Ingin bikin video yang nggak cuma enak ditonton, tapi juga punya feel seperti film? Gaya cinematic adalah kunci. Footage cinematic membuat kontenmu terlihat lebih dramatis, emosional, dan estetik—baik itu untuk vlog traveling, film pendek, dokumenter, atau bahkan video TikTok.
Kabar baiknya, kamu tidak perlu kamera mahal duluan. Dengan teknik yang tepat dan sentuhan editing yang cermat, kamu bisa menghasilkan footage yang terlihat sinematik bahkan dengan smartphone. Berikut ini adalah tips ambil footage cinematic yang bisa kamu coba langsung!
Tips ambil footage cinematic

1. Gunakan Rasio Layar Sinematik (Aspect Ratio 2.35:1 atau 21:9)
Footage cinematic biasanya punya bentuk layar yang lebih lebar dibandingkan video biasa. Kamu bisa:
-
Rekam dengan rasio 16:9, lalu crop saat editing.
-
Tambahkan black bar (letterbox) di atas dan bawah video saat proses post-produksi.
Hasilnya: Langsung terasa seperti film bioskop.
2. Gunakan Frame Rate yang Tepat (24 fps)
24 fps adalah standar frame rate film. Frame rate ini memberi nuansa motion blur alami yang otak kita asosiasikan dengan film layar lebar.
Tips:
-
Hindari frame rate terlalu tinggi (kecuali untuk slow motion).
-
Jika ingin slow motion, ambil di 60 fps lalu turunkan ke 24 fps saat editing.
3. Pilih Angle Kamera yang Dinamis
Cinematic bukan berarti harus selalu pakai drone atau slider mahal. Cukup mainkan sudut pandang:
-
Low Angle: Membuat objek terlihat dominan dan dramatis.
-
Over the Shoulder: Sering dipakai dalam adegan percakapan.
-
Tracking Shot: Mengikuti gerakan objek agar terasa hidup.
-
Detail Shot: Fokus ke objek kecil untuk membangun emosi.
4. Gerakan Kamera Halus dan Terukur
Hindari gerakan tangan yang terlalu goyang. Gunakan:
-
Stabilizer/gimbal jika ada
-
Tripod untuk shot statis
-
Handheld stabil dengan dua tangan + gerakan tubuh mengikuti kamera
Alternatif: Stabilkan footage menggunakan fitur video stabilization di aplikasi editing seperti CapCut, VN, atau Premiere Pro.
5. Manfaatkan Cahaya Alami dengan Cerdas
Pencahayaan adalah elemen penting untuk kesan cinematic. Tipsnya:
-
Golden Hour (pagi/sore): Cahaya lembut dan hangat, sempurna untuk outdoor shot.
-
Side Lighting: Memberi dimensi dan kontras dramatis pada wajah/objek.
-
Backlighting (silhouette): Untuk nuansa misterius atau romantis.
Jika indoor, manfaatkan cahaya jendela dan minimalkan penggunaan lampu terang langsung.
6. Gunakan Warna dengan Mood Tertentu (Color Grading)
Cinematic look sering dibentuk lewat proses color grading, bukan hanya lighting. Gunakan filter atau LUT (Look-Up Table) yang sesuai dengan mood video:
-
Warna hangat/oranye: Untuk kesan nostalgia atau bahagia.
-
Warna biru gelap: Untuk suasana sepi, serius, atau misterius.
-
Muted tone: Untuk kesan indie, realistis, atau dokumenter.
Di HP, kamu bisa color grading di aplikasi seperti VN, CapCut, InShot Pro, atau Adobe Premiere Rush.
7. Ambil Shot dengan Komposisi yang Baik (Rule of Thirds & Leading Lines)
Gunakan grid di kamera untuk membantu menempatkan objek penting di posisi visual yang menarik.
-
Rule of Thirds: Subjek tidak selalu di tengah, tapi di sepertiga kanan atau kiri.
-
Leading Lines: Gunakan garis jalan, pagar, atau bayangan untuk mengarahkan mata ke subjek utama.
-
Depth (kedalaman): Tambahkan elemen depan, tengah, dan latar agar terlihat berlapis.
8. Tambahkan Motion (Gerakan Lambat atau Time-lapse)
Gerakan lambat bisa menambah kesan dramatis. Sementara time-lapse cocok untuk menunjukkan perubahan waktu atau suasana.
Contoh:
-
Air mengalir lambat = damai
-
Kerumunan orang time-lapse = kehidupan kota yang sibuk
9. Gunakan Musik dan Suara Ambient
Musik latar yang pas bisa menguatkan nuansa visual. Tapi jangan lupakan suara ambient seperti angin, air, atau langkah kaki. Suara ini membuat penonton merasa ada di tempat itu.
10. Edit dengan Ritme Cerita
Buat urutan footage dengan alur. Mulai dari establishing shot, lalu detail, aksi, ekspresi, dan transisi. Potong dengan ritme musik agar lebih enak ditonton.
Tips:
-
Gunakan fade-in/fade-out lembut
-
Hindari transisi norak, cukup cut halus atau dissolve sederhana
Penutup
Footage cinematic bukan soal alat mahal, tapi soal rasa. Dengan teknik pengambilan gambar yang tepat, pencahayaan alami, dan sentuhan editing yang pas, kamu bisa membuat video terasa seperti potongan film.
Jadi, mulai dari smartphone pun bukan halangan untuk bikin konten yang terlihat profesional. Coba terapkan tips-tips ini di vlogmu berikutnya, dan rasakan sendiri perbedaannya!